Spesies Kereta Baru

Ibrahim Vatih
19 September 2013

PT KAI lagi melakukan perbaikan (yang sepertinya) besar-besaran. Perlahan tapi pasti, ada banyak perubahan yang bisa dirasakan oleh para pecinta Kereta Api, termasuk saya.

Ada banyak kebijakan yang menimbulkan berbagai macam reaksi pro kontra. Yang dianggap baik, biasanya cuma disyukuri dalam hati. Yang dianggap kurang tepat didemo, seperti dihapusnya ruko-ruko di kawasan stasiun Jabodetabek beberapa waktu lalu.

Setiap kebijakan yang diambil diiringi dengan pengawasan dan tindakan yang ketat. Serius. Tidak main-main. Cara sosialisasinya menurut saya juga bagus.

Dilarang merokok di dalam kereta yang jika dilanggar setelah sebelumnya diingatkan petugas, tidak segan untuk diturunkan di stasiun terdekat. Di setiap jendela di setiap gerbong ada warning “Dilarang Merokok”. Di stasiun juga ada area khusus rokok.

Birokrasi pembelian tiket yang lebih bersih dari calo dan lebih fair untuk semua penumpang. Menutup kemungkinan adanya pemain kotor termasuk dalam petugas di dalam stasiun. Juga menutup jalan bagi penumpang ilegal. Setiap penumpang harus bertiket, dan harus mendapat tempat duduk. Tidak ada lagi penumpang yang berdiri, selain tidak baik bagi penumpang yang berdiri, juga menganggu kenyamanan penumpang yang mendapat tempat duduk, udara jadi pengap.

Jadwal pemberangkatan yang tepat waktu. Ngga ada lagi keterlambatan. Bahkan pihak KAI berani mengembalikan uang hingga 100% bagi semua penumpang tergantung lama keterlambatan. Pernah Abah saya dan semua penumpang di kereta eksekutif Surabaya Jakarta mendapat return 100% karena keterlambatan parah, kereta mengalami masalah dalam perjalanan, hingga tertunda beberapa jam. Meski pada akhirnya beberapa penumpang marah-marah karena mungkin acaranya batal atau hal lainnya, dan pihak KAI tetap meminta maaf atas kejadian ini. Beruntung, Abah saya berangkat 2 hari sebelum acara, jadi ya hepi-hepi aja. Udah hampir setaun ini saya ngga lagi ngerasain yang namanya molor, adanya saya yang teledor ketinggalan kereta.

Menambah armada baru untuk perjalanan dari berbagai kota menuju Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Ekonomi AC dengan susunan kursi 2-2. Kanan dua, kiri dua. Lumayan lega sih.

Kebijakan terbaru dan paling baru adalah menghapuskan kereta api non-AC. Ini kabar bagus yang ngga tau ada di urutan ke berapa. Tapi ada yang unik, KAI ngga serta merta memusnahkan armada jadul. Yang dilkukan KAI adalah modifikasi interior bagian dalam armada jadulnya. Menambahkan AC, dan lucu, yang dipasang adalah AC ruangan. Memasang stop kontak alias colokan listrik di setiap nomor urut kursi. Penampakan toilet lebih manusiawi. Tapi ada kekurangan bagi penumpang yang merindukan kenyamanan, yaitu susunan kursinya yang 3-2. Kiri tiga kanan dua. Tarif untuk spesies baru ini nyaris setengah di bawah harga ekonomi AC yang 2-2. Ngga tau apakah bakal segera naik atau engga, soalnya kereta yang saya tumpangi bareng istri ini kebagian jatah tiket promo, cuma bayar 50rb dari Jakarta ke Jogja.

Demikian cerita singkat dari pecinta kereta api. Tips bagi yang mau naik kereta spesies baru; pesen tiket untuk duduk di kursi dengan nomor D atau E, supaya kebagian yang kanan. Lebih lumayan lah daripada yang kiri.

15 September, 2013
Ditulis via Evernote di dalam spesies baru