More Than Love

Ibrahim Vatih
27 December 2010

Dari banyak novel yang pernah kubaca, jarang banget yang bisa bikin aku betah baca sampe selesai. Dan novel dengan judul More Than Love ini adalah salah satu dari sedikit novel yang kubaca sampe rampung. Membacanya di sela-sela kegiatan menghafal (qur’an) dulu waktu masih di Surabaya. Bagus pake banget.

Ipung, adalah judul asli dari novel ini sebelum memulai edisi revisi. Ipung juga adalah nama dari tokoh utama dalam novel ini. Seorang dengan karakter yang berpenampilan berantakan, kucel, kerempeng, dan karakter khas yang paling menonjol adalah tidak mau dikekang. Apapun bentuknya, Ipung selalu meneriakkan kebebasan. Gw banget! haha.

Seperti yang tertera di cover buku bahwa buku ini diulas khusus oleh Kang Abik (siapa yang engga kenal ni orang hayoo?), ada salah satu komentar dari beliau yang berbunyi kaya gini:

..Ipung yang kelewat cerdas dan heroik untuk ukuran seusianya, membuat saya curiga, jangan-jangan tokoh Ipung adalah representasi dari Mas Prie sebagai Narator..

Di dalem novel ini juga ngebahas sedikit tentang pendidikan ala sekolah yang berbau-bau sindiran. Ada suasana humor, riang, sedih, pilu. Alur cerita yang agak susah ditebak menjadikan novel ini semakin seru dan menarik, bahkan hingga akhir cerita pun aku yakin para pembaca akan tetap terkagum-kagum dengan cara Prie GS menyampaikan dengan bahasa cerdasnya.

Buku ini kubeli sekitar pertengahan tahun 2008. Udah lama memang. Bahkan hampir ilang, tapi tadi (sebelum posting tulisan ini) aku ngga sengaja nemu buku ini lagi. Nyelip-nyelip di kolong meja gitu. Tiba-tiba jadi inget sama kisah yang pernah aku baca ini.

Buku bagus banget.