Saya suka mengamati pola dalam hidup, karena buat saya setiap kejadian dan setiap masa pasti mempunyai pola yang berulang sejak manusia lahir sampai nantinya menutup hidup. Sejak jaman Nabiyullah Adam sampai nanti manusia terakhir di muka bumi.
Ada ungkapan menarik, bahwa Firaun dan Musa akan selalu ada sampai akhir zaman, nama pelakunya saja yang berubah.
Pola hidup ini ada yang disinggung dalam Al Quran dan hadits, tapi ada juga yang ngga. Pola hidup yang disebut sama Al Quran seringnya ngga pernah jauh dari sabar, syukur, ujian, nikmat (rejeki).
Kalau kita sabar, Allah akan ganti dengan yang lebih baik. Kalau kita syukur, Allah akan tambah. Kalau datang ujian, maka kita mau diangkat derajat. Untuk menambah nikmat, maka sabar, syukur, dan ujian harus bisa dilewati semua dengan baik (sesuai petunjukNya).
Ujian dari Allah
Saya mau bahas tentang ujian dalam hidup yang ternyata ada polanya dan bisa dipelajari sebelum kita mengerjakan ujian pemberian Allah itu. Sehingga kita bisa mempelajari soalan-soalan yang nantinya akan muncul, yang umumnya kita sebut sebagai try-out.
Di surat At-Taubah ayat 126 Allah jelaskan begini,
أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ
Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?
Ayat ini secara khusus ditujukan untuk orang munafik, tapi sunnatullahnya berlaku untuk semua umat manusia termasuk mukmin.
Oiya, ada rumus yang jarang dipakai oleh kebanyakan orang kalau mau mencerna arti/makna dari sebuah ayat; membaca tafsir.
Membaca terjemah dan membaca tafsir itu rasanya beda banget. Ada penjelasan yang lebih rinci termasuk untuk At Taubah 126 ini. Kurang lebih penjelasan tafsirnya juga seperti itu, yakni meski khusus untuk munafik tapi keumumannya berlaku juga untuk mukmin.
Simple-nya, semua manusia akan mendapatkan ujian besar yang mengguncang satu sampai dua kali dalam setiap tahun. Tujuannya untuk menaikkan level dalam hidup (mengambil pelajaran).
Yang kalau ngga lulus ujian, maka akan ada remidi dari Allah di tahun yang akan datang. Kita masih akan menghadapi ujian yang sama, yang itu-itu saja.
Tips Menghadapi Ujian
Sebagaimana try-out yang umum dilakukan sekolah atau juga lembaga bimbel, dengan tujuan supaya saat ujian yang sesungguhnya nanti tidak kaget. Maka mengetahui pola dan tips adalah penting.
Allah kasih ujian, Allah kasih contoh (dari kehidupan orang lain), Allah juga kasih petunjuk untuk hadapi ujian, dan Allah janji; ngga akan kasih soal ujian yang belum sanggup dilakukan hambaNya.
Kurang opo?
Kalau dipikir, dengan fakta-fakta itu sebenernya setiap ujian yang Allah berikan ke kita itu bisa dengan mudah kita lewati, insya Allah atas izin dari Allah, dan ngga pantes menggerutu atas hal itu.
1. Yakin Bahwa Kemudahan Itu Deket Bingit
Tips pertama menghadapi ujian. Kebanyakan dari kita lebih sering menggerutu dulu pas ujian datang menghampiri. Hal ini (menggerutu) sebenernya normal-normal aja (sewajarnya manusia), tapi sebisa mungkin langsung diikuti oleh keyakinan bahwa Allah akan bantu selesaikan setiap problem yang sedang kita hadapi.
“Karena sesungguhnya sesudah/bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Al Insyirah: 5)
Diulang lagi di ayat yang ke-6 (yang artinya sama).
Dan kamu tahu apa? Imam Ath Thobari menafsirkan kedua ayat ini dengan pendapat bahwa setiap satu kesulitan (ujian) itu dibarengi oleh dua kemudahan.
Dipertegas lagi di ayat yang lain,
لا يكلف الله نفساً إلا وسعها
“Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya.” (Al-Baqarah: 286)
2. Sabar Adalah Pilihan
Mau ngga mau, suka ngga suka, ujian akan tetep datang. Dan ngga ada pilihan lain selain bersabar atas ujian.
Sabar, meredam emosi, baru mikir mau ngapain setelah itu. Kenapa sabar? Ya ini petunjuk yang Allah kasih ke kita.
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.
Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.” (Ali Imran: 186)
3. Tawassul
Nah, ini perkara yang jarang orang lakukan, tawassul atau menggunakan wasilah yang ada untuk meringankan beban saat menyelesaikan soal ujian.
Tawassul ini bisa dengan 2 hal:
- Dengan amal sholeh.
- Datang dan cerita pada orang sholeh.
Dengan amal sholeh: Bisa dengan amal yang dulu pernah kita lakukan, kita mintakan pada Allah, “Jika amal itu Engkau terima, maka jadikanlah amal itu mempermudah urusan-urusan hamba dalam menyelesaikan ujian ini.”
Bisa juga dengan amal yang baru akan kita kerjakan sekarang-sekarang ini. Semua amalan sunnah yang sebenernya masing-masing punya fadhillah yang bermacam-macam itu kita niatkan khusus untuk mudahkan urusan, itu sah-sah aja.
Datang pada orang sholeh: Kalau kamu punya kerabat yang kamu tahu dia adalah orang yang sholeh (setidaknya secara zhohir terlihat sholeh), maka cerita aja sama dia dan minta padanya untuk mendoakan terkait masalah-masalah kamu.
Kalau menurut kamu ngga ada kerabat yang masuk kriteria itu, ya cari orang lain. Bisa guru, ustadz, kyai, dll.
Sebenernya dengan kamu doa sendiri, itu udah bagian dari tawassul (dengan amal sholeh).
4. Cari Tahu dari yang Ahli
Seperti yang saya katakan di atas, bahwa masalah-masalah dalam hidup itu sebenarnya looping, berulang dari masa ke masa. Maka konsultasi dengan mereka yang sudah pernah melalui masalah seperti yang sedang kamu hadapi ini adalah pilihan yang juga tepat.
Sekarang ini mudah untuk dapatkan informasi orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Dan hampir setiap bidang itu selalu saja ada aktivisnya. Kamu bisa dengan mudah cerita ke mereka, dan mereka akan dengan sangat antusias ngebantu kamu, insya Allah.
Ujian dan Azab Itu Beda
Ujian itu proses yang Allah lakukan untuk menaikkan derajat seseorang, sedangkan azab adalah siksa yang Allah turunkan akibat perbuatan manusia. Dan masing-masing punya cara penyelesaian yang berbeda-beda.
Yang mau saya garis bawahi itu, jangan sampai kita ngga bisa ngerasain bedanya ujian dan azab. Harus hati-hati.
Closing
Pada intinya, kita akan digoncang sekali atau dua kali setiap tahun dengan goncangan yang masya Allah, yang membuat kamu merasa sangat berat, payah, dan nyaris ngga kuat.
Saya harap setelah baca tulisan ini, di waktu yang akan datang kamu ngga begitu shock sama apa yang sedang kamu hadapi, dan inget untuk melakukan tips trik di atas ketika ujian itu datang.
Udah lah, gitu aja. Semoga manfaat.